Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Kekompakan Ini Jangan Cepat Berlalu

Gambar
FOTO : Keluarga Besar Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pringsewu. PRINGSEWU - Entah sejak kapan orang-orang mulai mengatakan bahwa kegotong-royongan kita kian lama kian memudar. Mereka lebih suka mementingkan kepentingan individu. Semua kepentingan di harapkan pamrih. Namun fenomena tersebut kali ini terbantahkan. Pasalnya masih sangat banyak orang kita, orang asli Indonesia yang mengedepankan rasa kegotong-royongan. Dari jumlah yang sangat banyak itu, saya akan ambil contoh keluarga besar Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pringsewu. Meski bukan hanya keluarga besar PKH saja, yang ikut membantu meringankan beban korban tusnami Lampung Selatan lewat donasi yang dikumpulkan. Namun aspek dalam penggalangan donasi yang dilakukan patut untuk diapresiasi. Sebab, mulai dari durasi waktu hingga pendistribusian bantuan dilakukan dengan baik. Tidak dipungkiri, untuk mendapatkan nilai yang baik itu perlu tenaga yang extra. Tak jarang keringat bercucuran hingg

Terimakasih Untuk Jeweran, Cubitan, dan Pukulanmu Bapak/Ibu Guru

Gambar
Foto : Bapak/Ibu Guru SMA Muhammadiyah 1 Pringsewu Tiada masa paling indah... Masa-masa disekolah. Sepenggal lirik lagu dari penyanyi (alm) Chrisye bikin saya rindu dengan suasana sekolah. Selain kangen bapak/ibu guru dan teman-teman yang gokil di sekolah. Jam kosong dan bel pulang sekolah juga moment yang turut saya rindukan. " Rindu sama bolos juga enggak ?" Kalau ditanya soal bolos, semasa makan bangku sekolahan, saya pelajar yang paling tidak suka bolos. Sebab, menurut saya, bolos sekolah justru lebih melelahkan ketimbang belajar di sekolah. " Kok tau? Kan nggak pernah bolos?"   Dasarnya dari curhatan kawan-kawan yang memang hobi bolos sekolah. Katanya, kalau bolos, sukanya keliling-keliling nggak jelas, cuma untuk cari tempat nongkrong yang aman sampai nanti jam pulang sekolah. Tapi beda cerita kalau yang ditanya pelajar yang suka bolos. Pasti jawabnya, "Lebih cape belajar di sekolah dari pada bolos sekolah". Yasudahlah tinggalkan soal bolos.

Sehari Bersama Presiden RI, Joko Widodo

Gambar
Presiden Joko Widodo Tengah Memberikan Sambutan PERJUANGAN BERTEMU PRESIDEN RI, JOKO WIDODO. Pecah!!!!! Istilah kekinian yang cocok untuk mengungkapkan antusiasme warga Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya yang ingin menyaksikan kedatangan orang nomor satu di Indonesia saat ini. Yakni, Joko Widodo di Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu 24 November 2018. Berdasarkan pantauan, ratusan warga sudah memadati lokasi yang bakal dituju Jokowi sejak pagi hari. Di mana mereka yang datang berharap bisa segera menyaksikan secara langsung sosok yang sebagian kalangan mengatakan dekat dengan masyarakat itu. Tapi ekspektasi tersebut jauh dari akurat. Sebab warga harus menunggu berjam-jam lamanya. Bukan tanpa perjuangan, selain harus menunggu, warga pun harus berdesakan untuk bisa masuk ke tenda acara. Beberapa saat kemudian, akhirnya ratusan warga yang sudah berjuang dengan susah payah itu bisa duduk nyaman dibawah tenda acara. Namun masih harus berjuan

Kaula Muda Pringsewu Gelar Kajian Agama Islam

Gambar
PRINGSEWU - Berkerumun dalam pencarian. Menitik beratkan hati demi keimanan. Wejangan suci coba direkam.  Lakukan, meski dalam keadaan milenial. Sebab hidayah tak datang tanpa jemputan. Mereka bilang, kamu datang hanya karena ikut-ikutan atau tren yang sedang kekinian. Tak masalah, sebab itu bagian dari pada ujian. Lantaran untuk "bisa" memang perlu dipaksakan. Hingga akhirnya kamu jadi kebiasaan. Tulus dalam mensingkronkan hati dan pikiran. Timbul ikhlas yang menghasilkan banyak keberkahan. Dunia sementara, akhirat selamanya. Banyak pahala Inshallah surga. Mari berjuang demi menjemput kemenangan yang hakiki. Demikian penggalan kata yang mengambarkan sejumlah pemuda-pemudi Kabupaten Pringsewu yang tengah berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT lewat kajian yang digelar di gedung TKIT Tazkia, Jumat (26/10/2018) malam. "Yang jelas tujuan dari kajian ini untuk sama-sama belajar agama Islam. Apalagi bagi kami yang masih berusaha untuk hijrah lebih

Suryani, Puluhan Tahun Hidup Lumpuh

Gambar
Foto : Dari Kiri Bariyah (Jilbab Biru) Tengah Memeluk Sang Anak Suryani (Kaos Hitam) Yang Mengalami  Kelumpuhan. PRINGSEWU - Amben atau tempat tidur kayu tua seolah menjadi teman setia Suryani selama 30 tahun lamanya. Pasalnya, wanita berusia 51 tahun yang tinggal di Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu itu mengalamai kelumpuhan. Di mana, kedua tulang kakinya kaku dan seolah mengecil hingga tak mampu membawanya melangkah. Hal serupa juga terjadi pada kedua tangannya. Sehingga Suryani pun harus tergolek lemah di salah satu kamar di rumah gubuknya. "Suryani nggak bisa jalan itu sudah sekitar 30 tahun lebih. Kalau nggak salah pas dia lagi sekolah kelas 2 SMA, tapi dulu sekolahnya di SPG," terang Bariyah (71), ibu Suryani kepada Gerakan Relawan Pringsewu (GRP), Senin (22/10/2018) malam. Bariya menerangkan, awal mula anak pertamanya lumpuh itu karena terjatuh saat tengah olahraga di sekolah.  "Dulu itu awalnya jatuh pas pela

Awas!!!! Jajanan Serba Kriuk Milik KPM PKH Bikin Nagih...

Gambar
Dewi Astuti, KPM PKH Sedang Memamerkan Jajanan Ringan Yang Telah Selsai di Produksi PRINGSEWU - Ingin ngemil yang kriuk-kriuk???? Datang saja ke rumah Dewi Astuti di Jl Gotong Royong, LK VII RT 003, Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Sebab, wanita yang juga salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) itu, menjual berbagi jajanan yang renyah. Di antaranya, peyek kacang, kripik pisang, renginang, dan emping. Selain renyah, jajanan yang dijual wanita kelahiran 1970 itu juga memiliki rasa yang gurih. Sehingga jangan heran, jika tak cukup hanya makan satu bungkus saja. Lantaran rasanya yang enak itu dapat menyebabkan ketagihan. Dewi mengaku, sudah empat tahun berjualan jajanan yang renyah dan gurih tersebut. "Jualan jajanan ini kurang lebih sudah empat tahun kurang. Dari anak saya yang nomor dua itu masih duduk di kelas dua SD, dan sekarang sudah kelas enam SD," jelasnya. Dewi mengatakan, dalam sehari

Dewi Astuti, Singel Parent Yang Tak Pernah Menyerah...

Gambar
Dewi Astuti, KPM PKH Pringsewu Barat PRINGSEWU - Membesarkan anak sendirian tanpa bantuan pasangan tentunya bukanlah persoalan yang mudah. Hal itu seperti yang dirasakan Dewi Astuti, salah seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) asal , Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Namun dengan keterbatasannya, ia tetap bekerja keras demi untuk menghidupi ketiga buah hatinya yang kini sedang bersekolah. Sebab, menurut Dewi, lewat pendidikan yang sedang dijalani anak-anaknya diharapkan mampu meningkatkan harkat dan martabat keluarga, sehingga tak bernasib malang seperti dirinya "Saya harus kerja keras cari nafkah sendiri, karena samata-mata untuk bisa memenuhi kebutuhan hari sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anak saya," ungkapnya, Senin (15/10/2018) Perempuan kelahiran Teluk Betung itu, setiap hari berjualan jajanan kering yang ia titipkan ke sejumlah warung. "Jajanan kering yang saya jual itu di antaranya, ada r

Alhamdulillah, Pembagian Buku Tabungan dan KKS di Kecamatan Pringsewu Selesai...

Gambar
FOTO : Salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) telah menerima buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) PRINGSEWU - Seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Pringsewu tahun 2018 telah menerima buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari Bank BRI. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Pendamping Sosial Kecamatan Pringsewu, Fatmawati, Kamis (8/3/2018). "Mengingat Desa/Kelurahan di Kecamatan Pringsewu cukup banyak jumlahnya. Karena itu, kami bersama pihak Bank membutuhkan waktu beberapa hari untuk membagikannya. Apalagi, Kecamatan Pringsewu ini dipegang oleh dua unit Bank ," kata Fatmawati. Fatmawati menyebutkan, dari  total 1362 KPM di Kecamatan Pringsewu tahun 2018,  sebanyak 10 KPM belum mendapatkan buku tabungan dan KKS. Sebab masih ditahan oleh pihak, karena sejumlah faktor. "KPM yang belum mendapatkan buku tabungan dan KKS, dalam waktu dekat akan kami bantu.

Ungkap Syukur, KPM Kecamatan Pringsewu Terima Buku Tabungan dan KKS

Gambar
FOTO : Suasana Pembagian Buku Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di halaman Kantor Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. PRINGSEWU - Senyum semringah tampak di wajah ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang berkumpul di halaman kantor Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Kamis (8/3/2018). Lantaran, mereka yang merupakan warga Pekon Margakaya dan Waluyojati akan menerima buku tabungan dan Kartu Kelaurga Sejahtera (KKS) dari Bank BRI Unit 1 Pringsewu. Senyum itu salah satunya muncul dari Badariyah , warga  Pekon Waluyojati, Kabupaten Pringsewu. Ia mengaku senang lantaran mendapat bantuan PKH dari Kementerian Sosial Repbulik Indonesia (RI). "Saya bersyukur sekali bisa bisa dapat bantuan ini," ungkapnya. Menurutnya, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban ekonomi keluarganya, dalam hal ini untuk biaya sekolah anaknya. Mengingat, sudah 20 tahun harus mencari nafkah sendiri

PS Ajak KPM Main Puzzle di FDS

Gambar
Foto : Keluraga Penerima Manfaat (KPM) berhasil menyusun puzzle dengan benar. PRINGSEWU - Gelak tawa pecah saat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) diperintahkan untuk menyusun puzzle yang berantakan secara berkelompok oleh Pendamping Sosial (PS) pada kegiatan Family Development Session (FDS) yang digelar di Desa Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Rabu (24/1/2018).  Hal itu terjadi lantaran KPM salah menyusun puzzle. Sehingga gelak tawa pun tak bisa terhindarkan. Walau begitu, KPM berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun puzzle dengan benar dan tepat waktu. Sebab, PS hanya memberikan waktu 15 menit kepada KPM untuk menyelesaikan permainan tersebut. Meski penuh canda dan tawa, namun para KPM nampak kompak dalam menyelesaikan permainan tersebut. Benar saja, tidak sampai waktu yang ditentukan habis, KPM berhasil menyusun puzzle sesuai perintah. "Permainan menyusun puzzle ini juga merupakan bagian dari FDS," kata Ko

Pemkab Gelar Sosialisasi Bansos Pangan Rastra

Gambar
 FOTO : Suasana Sosialisasi Bantuan Sosial Pangan (RASTRA) di aula utama kantor Bupati. PRINGSEWU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu menggelar Sosialisasi Bantuan Sosial Pangan (RASTRA) di aula utama kantor Bupati, Rabu (24/1/2018). Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh steakholder terkait dibuka oleh Wakil Bupati Pringsewu, Dr H Fauzi. Dalam sambutanya, Fauzi menjelaskan, Rastra sebagai bantuan sosial yang diberikan kepada masyarkat kurang mampu, merupakan  upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dalam hal pemenuhan dan kesatibalan pangan. Di mana, lanjut Fauzi, bantuan itu bertujuan untuk mengurangi pengeluaran beban rumah tangga. “Dalam penyaluran bantuan tersebut diharapkan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antar lembaga daerah dan masyarakat. Sehingga program ini dapat dilakukan tepat waktu,” jelas Fauzi. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, Arif Nugroho mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenta

Anak Buruh Tani Idap Hidrosefalus

Gambar
FOTO : Sembari direbahkan dipangkuannya, Romelan (30) menyuapi Hadi Abdussalam (5) makanan. PRINGSEWU - Melihat sang anak terkulai lemah di tempat tidur, dan harus menahan rasa sakit adalah hal yang paling memilukan bagi orang tua, tidak terkecuali sang ayah. Hal itu seperti yang dirasakan Romelan (30) warga Pringombo LK III, Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Sebab, sang anak yakni, Hadi Abdussalam (5) harus menderita Hydrocephalus. Romelan tidak pernah membayangkan, penyakit tersebut bakal menghampiri tubuh mungil akan pertamanya. Tak jarang sang anak mengalami kejang lantaran penyakit yang diderita. Sehingga rasa sedih dan iba sering kali kembali membaru. Meski mengalami penyakit tersebut, rasa cinta terhadap sang anak tidak pernah hilang. Terbukti, hampir setiap hari usai pulang dari sawah, Romelan menyempatakan waktu untuk menyuapi sang anak makanan. Sambil direbahkan dipangkuannya, Romelan dengan telatan menyuapi sang anak sesendok demi ses

Dinsos Minta Petugas PKH Fokus Jalankan Program Kemensos

Gambar
PRINGSEWU - Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu menggelar Rapat Koordinasi  (Rakor) Program Keluarga Harapan (PKH) di sekretariat Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Pringsewu, Rabu (17/1/2018). Rakor tersebut dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial, Tri Kadarmanto AKS beserta jajaran, dan Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH, Bambang Hermanto AMd, serta Pendamping Sosial (PS) PKH angkatan 2017. Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial, Tri Kadarmanto AKS mengatakan, rakor ini sengaja digelar untuk menindaklanjuti  surat dari Kementarian Sosial (Kemensos). Di mana dalam surat itu, pihaknya diminta untuk melakukan sosialisasi dan koordansi terkait tugas pokok dan fungsi serta Business process kepada petugas PKH angkatan 2017. "Untuk di Kabupaten Pringsewu ada 35 orang yang dinyatakan lulus sebagai petugas PKH yang baru. Walapun ada yang mengundurkan diri," ungkap Tri. "Kalau ada yang ingin menyusul meng

PS Kecamatan Pringsewu Buat Taman Mini di Sekretariat PPKH

Gambar
Dalam rangka mempercantik sekretariat Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Pringsewu di Jl Makam, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Pendamping Sosial (PS) Kecamatan Pringsewu membuat taman mini di halaman sekertariatan, Jumat (12/2018). Taman mini ini diisi berbagai macam tanaman pot, di antaranya, bunga matahari, kamboja, dan palem. "Kemarin itu teman PS dari Kecamatan Gadingrejo dan Pradasuka bersihin halaman sekertariat. Kemudian, kami coba lanjutkan dengan membuat taman mini," kata salah seorang PS, Ismu Sukamto (28). Dikatakan Ismu, tujuan dibuatnya taman tersebut adalah untuk mengisi area kosong yang dapat mempercantik sekretariat. Mengingat, tidak jarang pejabat dari lingkungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu sering datang ke sekertariatan. "Semoga taman mini ini bisa benar-benar mempercantik dan memperindah sekertariatan kita ini. Sehingga tamu yang datang ke sini diharapkan bisa lebih nyaman," ujar Ismu. Selain m

Hoax dan Ujaran Kebencian Masih Subur di Sosmed

Gambar
Berita hoax dan ujaran kebencian seakan sulit dihilangakan dari sosial media (sosmed). Sebab hingga saat ini, berita-berita tersebut masih banyak beredar di sosmed. Tidak jarang banyak warga net yang terpengaruh oleh informasi yang dibuat orang tidak bertanggung jawab tersebut. Akibatnya, terjadi perselisihan yang mengganggu kerukunan. Lantaran hal itu dapat memicu peperangan. Bahkan, dapat menggulingkan pemerintahan dan memecah belah satu bangsa. Artinya, berita hoax dan ujaran kebencian itu sangat berbahaya jika dibiarkan tumbuh subur di sosmed. Meski sudah ada upaya dari pemerintah untuk menangani masalah tersebut. Namun nyatanya permasalahan tersebut tak kunjung reda. Menurut dosen Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati, beberapa penyebab berita hoax. Yakni, minimnya program literasi media digital ke masyarakat, ketidakjelasan penegak hukum, dan konflik di elit politik. (Sumber infogarfik Tirto ID) Saya pribadi sepakat dengan pendapat tersebut. Seba