Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Alhamdulillah, Pembagian Buku Tabungan dan KKS di Kecamatan Pringsewu Selesai...

Gambar
FOTO : Salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) telah menerima buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) PRINGSEWU - Seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Pringsewu tahun 2018 telah menerima buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari Bank BRI. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Pendamping Sosial Kecamatan Pringsewu, Fatmawati, Kamis (8/3/2018). "Mengingat Desa/Kelurahan di Kecamatan Pringsewu cukup banyak jumlahnya. Karena itu, kami bersama pihak Bank membutuhkan waktu beberapa hari untuk membagikannya. Apalagi, Kecamatan Pringsewu ini dipegang oleh dua unit Bank ," kata Fatmawati. Fatmawati menyebutkan, dari  total 1362 KPM di Kecamatan Pringsewu tahun 2018,  sebanyak 10 KPM belum mendapatkan buku tabungan dan KKS. Sebab masih ditahan oleh pihak, karena sejumlah faktor. "KPM yang belum mendapatkan buku tabungan dan KKS, dalam waktu dekat akan kami bantu.

Ungkap Syukur, KPM Kecamatan Pringsewu Terima Buku Tabungan dan KKS

Gambar
FOTO : Suasana Pembagian Buku Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di halaman Kantor Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. PRINGSEWU - Senyum semringah tampak di wajah ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang berkumpul di halaman kantor Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Kamis (8/3/2018). Lantaran, mereka yang merupakan warga Pekon Margakaya dan Waluyojati akan menerima buku tabungan dan Kartu Kelaurga Sejahtera (KKS) dari Bank BRI Unit 1 Pringsewu. Senyum itu salah satunya muncul dari Badariyah , warga  Pekon Waluyojati, Kabupaten Pringsewu. Ia mengaku senang lantaran mendapat bantuan PKH dari Kementerian Sosial Repbulik Indonesia (RI). "Saya bersyukur sekali bisa bisa dapat bantuan ini," ungkapnya. Menurutnya, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban ekonomi keluarganya, dalam hal ini untuk biaya sekolah anaknya. Mengingat, sudah 20 tahun harus mencari nafkah sendiri